Rabu, 04 April 2012

Offroad Berujung Maut, Anak Yatim Tewas

 Ajang offroad yang digelar sekelompok anggota Internasional Offroad Federation alias IOF di Jorong Buluh-Kasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumbar, Sabtu (11/2) lalu, merenggut  korban jiwa.

Seorang anak yatim dilaporkan tewas akibat dihantam taling sling atau strap (tali penarik mobil) yang putus diluar dugaan. Anak yatim bernama Rahmadani, 9 pelajar kelas II SDN 09 Sarilamak itu, tewas dengan kondisi amat mengenaskan.

"Kepalanya robek dari bagian atas sampai belakang.  Saat dibawa dari Buluh-kasok ke RSUD Adnan WD Payakumbuht, sudah tidak bernyawa lagi," ujar Wali Nagari Sarilamak Budi  Febriandi kepada Padang Ekspres, Minggu (12/2) dini hari.

Setelah menanggung semua biaya di rumah sakit, Budi menyesalkan ajang offroad di nagarinya. "Saya sudah chek kepada Kepala Jorong Buluh-Kasok Edison, ternyata pihak jorong tidak diberitahu. Kepada nagari dan kecamatan, juga tidak ada pemberitahuan," ujar Budi.

Ketua Persatuan Wali Nagari Limapuluh Kota ini menegaskan, setelah bocah Rahmadani tewas, seluruh wilayah administrasi Nagari Sarilamak, dinyatakan ditutup untuk ajang offroad. "Kami tidak mengizinkan lagi, offroad tanpa pemberitahuan," tegas Budi.

Sampai Minggu (12/2) malam, pemerintah nagari  Sarilamak belum dapat memastikan, penyelenggara olahraga otomotif yang dikenal ekstrim tersebut. "Kami tidak tahu, pihak mana yang menyelenggarakan offroad di Buluh-kasok. Kami lihat, ada logo IOF dan Sago 4 x 4," ulas Budi Febriandi.

Pihak kepolisian belum memberi keterangan resmi, apakah ajang offroad di Buluh-Kasok merupakan bagian dari Indonesian Offroad Exhibition 2012 yang dibuka mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi di Padang, Sabtu (11/2) lalu.

Dalam keterangan pers Kamis (9/2), pejabat Ditlantas Polda Sumbar Kombes Pol Ibnu Isticha didampingi AKBP Sareng Suprapto dan AKBP Hermanto Kasban mengatakan, 150 anggota IOF yang mengikuti Indonesian Offroad Exhibition 2012 akan menjelahi Sumbar, Riau, Jambi dan Sumsel.

Tidak disebutkan, apakah Jorong Buluhkasok termasuk daerah yang dilewati para offroader peserta eksibisi eksekutif tersebut. Tapi  melihat topografi Buluh-kasok, diperkirakan kampung di  perbatasan Sumbar dengan Riau itu, memang dilintasi peserta Indonesian Offroad Exhibition 2012.

Sementara, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto dalam keterangan kepada wartawan, membenarkan peristiwa bocah tewas akibat dihantam tali sling peserta offroad di Jorong Buluh-kasok, Nagari8 Sarilamak. "Kalau terbukti, kejadian tersebut merupakan kelalaian pelaku (peserta offroad), sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. Kita tetap akan proses," tegasnya.

Kendati demikian, bekas Kapolres Mentawai ini menyebut, pelaku maupun panitia offroad di Buluh-Kasok, sudah ada upaya pendekatan dan bertanggungjawab kepada keluarga korban.  "Terbukti, sejak dari rumah sakit sampai rumah duka, banyak dihadiri  peserta maupun panitia. Itu menandakan adanya solidaritas dan tanggungjawab atas kejadian tersebut," ujar Partomo Iriananto.

Soal kronologi kejadian, Partomo maupun Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota AKP Agustober yang Sabtu malam berada di rumah sakit, belum memberi keterangan resmi kepada wartawan. Kendati demikian, dari sejumlah warga Buluh-Kasok dan offroader, Padang Ekspres memperoleh informasi.

Menurut cerita para offroader kepada salah seorang paman korban, sebelum peristiwa naas terjadi di Buluh-Kasok, korban Rahmadani bersama teman-temannya, asyik menonto aksi peserta offroad. Ketika offroader memasang tali sling atau dikenal dengan sebutan strap, Rahmadani mendekat. "Dia sempat dilarang oleh warga. Mungkin karena sudah suratan, dia tetap mendekat. Ketika tali sling putus, kena mata dan bagian kepalanya," ujar para offroader sambil meminta pihak keluarga dapat berdamai.

Waktu itu. paman Rahmadani nampak pasrah dan rela untuk penyelesaian secara kekeluargaan. Namun ibu kandung Rahmadani yang bernama Iyen, masih shock berat. Ia tidak menyangka, setelah ditinggal mati suami, kini akan ditinggal anak tercinta.
Rahmadani sendiri, merupakan bungsu dari 4 bersaudara. Teman dan gurunya  SDN 09 Sarilamak di Buluh-Kasok menyebut, Rahmadani sebagai bocah pintar dan periang. "Dia anak elok laku," bisik sejumlah pelayat di rumah duka, Minggu siang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting